Internet Sudah Menjadi Kebutuhan Primer

Seberapa pentingkah kebutuhan akan Internet bagi anda? Pada era globalisasi ini, kebutuhan akan internet sekarang sudah sama atau setara dengan kebutuhan primer. Seperti dikutip Hard-ian dari detikinet (26-9-2011) yang memberikan beberapa hasil riset tersebut.

Berikut temuan tersebut:



Internet Sebagai Kebutuhan Mendasar

-. Udara, Air, Internet: Satu dari tiga mahasiswa dan karyawan yang disurvei (33%) mempercayai bahwa internet merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia – menempati posisi sama pentingnya dengan udara, air, makanan dan tempat tinggal.

-. Kebutuhan Hidup Sehari-hari: Lebih dari setengah responden (55% dari mahasiswa dan 62% karyawan) mengatakan mereka tidak dapat hidup tanpa internet dan menyebut internet sebagai bagian penting dalam hidupnya.

-. Cara Baru untuk Sampai Ke Tujuan: Jika terpaksa memilih satu di antara yang lainnya, mayoritas dari mahasiswa -- sekitar dua dari tiga orang (64%) -- akan memilih internet dari pada mobil.

Kehidupan Sosial Yang Baru: Memilih Internet daripada Cinta dan Pertemanan

-. Cinta Pertama: Dua dari lima mahasiswa yang disurvei secara global menyebutkan bahwa internet lebih penting bagi mereka dibandingkan berkencan, pergi keluar bersama teman atau mendengarkan musik.

-. Kehidupan Sosial 2.0: Sementara generasi sebelumnya lebih suka bersosialisasi dengan bertemu langsung, generasi berikutnya mengindikasikan adanya pergeseran ke interaksi secara online. Lebih dari satu dari setiap empat mahasiswa mengatakan bahwa tetap terupdate di Facebook lebih penting daripada berpesta, berkencan, mendengarkan musik atau berkumpul bersama teman.

Penggunaan Perangkat Mobile untuk Mengakses Informasi dan Berakhirnya TV dan Koran

-. Pentingnya Perangkat Mobile: Dua pertiga dari responden mahasiswa (66%) dan lebih dari setengah responden karyawan (58%) menyebutkan perangkat mobile (laptop, smartphone dan komputer tablet) sebagai 'teknologi paling penting dalam hidup mereka'.”

-. Pertumbuhan Smartphone dan Mobilitas Terus Berlanjut: Dari perspektif global, smartphone terus tumbuh hampir melampaui desktop menjadi perangkat yang paling banyak dipakai. 19% dari mahasiswa melihat smartphone sebagai perangkat 'paling penting' yang digunakan sehari-hari, sementara yang memilih desktop sebanyak 20%.

-. TV Akan Menghilang: Kedua responden yang disurvei -- mahasiswa dan profesional muda -- mengindakasikan kehadiran televisi yang semakin menghilang digantikan oleh perangkat mobile seperti laptop dan smartphone. Hanya sedikit, satu dari 10 mahasiswa (6%) dan karyawan (8%), mengatakan bahwa TV sebagai perangkat teknologi yang penting dalam hidupnya.

-. Berakhirnya Kertas? Hanya satu dari 25 mahasiswa dan karyawan (4%) yang disurvei mengatakan bahwa koran merupakan sarana paling penting untuk mengakses informasi.

-. Selamatkan Pohon: Satu dari lima mahasiswa (21%) tidak membeli buku fisik (tidak termasuk buku yang diperlukan untuk belajar di kelas) di toko buku selama lebih dari dua tahun – atau tidak pernah sama sekali.

Pengaruh Media Sosial – Dan Gangguan dalam Kehidupan Sehari-hari

-. Interaksi Facebook: Sekitar sembilan dari 10 (91%) mahasiswa dan karyawan (88%) menjawab mereka memiliki akun Facebook. Dari jumlah ini, 81 persen dari mahasiswa dan 73% karyawan mengecek halaman Facebook mereka paling tidak sekali dalam sehari. Satu dari tiga (33%) mengatakan mereka mengeceknya palin tidak lima kali dalam sehari.

-. Gangguan Online? Dilaporkan bahwa mahasiswa mengalami gangguan secara online saat mereka mengerjakan tugasnya, seperti menerima instant messaging, update media sosial dan panggilan telepon. Dalam satu jam, lebih dari empat dari lima (84%) mahasiswa mengatakan mereka terganggu paling tidak sekali.

Sedangkan satu dari lima mahasiswa (19%) mengatakan mereka mengalami gangguan sebanyak enam kali atau lebih – secara rata-rata sekali dalam 10 menit. Satu dari 10 (12%) mengatakan mereka sudah tidak bisa lagi menghitung berapa banyaknya gangguan terjadi saat mereka mengerjakan tugas.

-. Bekerja adalah Hidup: Di era di mana batasan antara bekerja dan kehidupan pribadi semakin tipis, tujuh dari 10 karyawan berteman dengan manager dan/atau teman kerjanya di Facebook. Hal ini menunjukkan hilangnya batasan kerja dan kehidupan pribadi.

-. Gosip Kerja: Dari karyawan yang menggunakan Twitter, lebih dari dua dari tiga (68%) orang follow Twitter manajer atau rekan kerja mereka, 42% follow keduanya, sementara dua pertiga (32%) memilih untuk menjaga kehidupan pribadinya.

"Tidak diragukan lagi, dunia kita sedang berubah menjadi semakin dipengaruhi oleh internet, bahkan semakin dirasakan oleh generasi berikutnya," tandas Marie Hattar, Vice President Enterprise Marketing Cisco.

Related Posts: